[Reporter] Widia Febriyani || S1 Sistem Informasi
Menerapkan Bank Sampah di lingkungan Asrama Telkom University. Hal ini didasarkan pada keinginan untuk memberikan pengalaman baru bagi penghuni asrama dalam pengelolaan sampah untuk menumbuhkan kesadaran bahwa sampah adalah barang yang dapat memiliki nilai ekonomi tinggi dan lebih berharga jika dikelola dengan baik. Begitulah yang saya kutip dari web Dormitory Telkom University, lalu apa sih hubungannya dengan apa yang akan saya tuliskan pada artikel kali ini? Yaps, benar sekali, pembahasaan artikel kali ini adalah mengenai kegiatan pemilahan sampah anorganik di lingkungan asrama yang bekerjasama dengan salah satu lembaga yang bergerak di bidang pengolahan limbah dan peduli lingkungan yaitu Bank Sampah Bersinar (BSB) yang berlokasi di Jl. Terusan Bojongsoang No. 174A Baleendah – Bandung.
Sebagai penghuni asrama yang baik dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan tentu kita juga perlu membantu merealisasikan kepedulian lingkungan tersebut. Kita tahu bahwa bentuk kepedulian lingkungan tidak hanya berupa materi saja namun juga dalam bentuk bantuan tenaga. Permasalahan yang muncul adalah tidak semua penghuni asrama tahu dan paham akan pentingnya kepedulian lingkungan tersebut, padahal jika kita dapat mengelola sampah secara baik, maka sampah tersebut akan menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi.
Oleh karena itu, melalui kegiatan pendidikan karakter pada bidang Adaptif, Spiritual, Akademis, dan Sosial yang disebut sebagai Framework ASAS, Asrama Telkom University mengajak penghuni asrama untuk ikut serta dalam salah satu bentuk kegiatan bidang Sosial yaitu “Dorm Saving Trash” yang merupakan kegiatan mengelola sampah anorganik seperti botol dan kertas yang dipilah berdasarkan ketentuan bank sampah dan kemudian “menabungkan” sampah yang telah dipilah ke Bank Sampah Bersinar untuk ditimbang dan dinominalkan dalam buku tabungan.
Kegiatan “Dorm Saving Trash” dalam pelaksanaannya terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap pelatihan dan tahap penimbangan. Tahap pelatihan telah dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2018. Tahap ini merupakan tahap untuk melatih para penghuni asrama yang telah ditunjuk sebagai relawan tentang bagaimana cara memilah sampah yang disesuaikan dengan ketentuan dari bank sampah. Mereka diminta untuk praktik langsung memilah sampah supaya dapat menyampaikannya kembali kepada seluruh penghuni di gedung mereka masing-masing sebelum dilaksanakannya tahap penimbangan. Sedangkan tahap penimbangan adalah tahap untuk menimbang sampah yang telah dipilah di masing-masing gedung berdasarkan arahan dari para relawan. Penimbangan dilakukan oleh relawan dan dibantu oleh kakak Senior Residents dengan rentang waktu dari tanggal 23 hingga 25 Februari 2018. Proses penimbangan dilakukan di Dormitory Hall dan kemudian disetorkan ke BSB.
Untuk menginformasikan dan mengajak sebanyak-banyaknya penghuni asrama supaya dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, tim relawan dan Senior Residents mempublikasikannya melalui media sosial dan tidak jarang pula menghampiri ke kamar dan mengingatkan tentang kegiatan ini. Peran penting para penghuni asrama adalah membantu dalam pengumpulan sampah, memilah sampah dan kemudian diberikan ke Dorm Team yang bertugas sebagai relawan. Ini merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan penting bagi kita untuk dapat belajar tentang pemilahan dan pengelolaan sampah, yang mungkin tidak akan datang kedua kalinya, seperti kata Albert Einstein, “Few are those who see with their eyes and feel with their own hearts”. Hal ini dimaksudkan bahwa ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk memberikan pembelajaran dan mendidik diri kita sendiri untuk dapat berbuat lebih demi keberlangsungan lingkungan kita yang semakin lama semakin menua.
(Febriyani, Widia)